Perjuangkan Perisai yg belum terkoyak...

Kedudukan sabar bagi iman laksana kepala bagi jasad. Jasad tak bernyawa tanpa kepala. Begitupun dengan iman, tak akan bertahan jika kesabaran sirna. Sabar dalam menghadapi musibah memang utama, tetapi sabar dalam menjalankan ketaan dan sabar dalam menghindari maksiat lebih utama, menurut mayoritas ulama.
Shoum termasuk kesabaran yang sangat utama, karena shaium merupakan bentuk kesabaran untuk taat kepada Allah, juga sabar dalam meninggalkan maksiat. Karenanya, Nabi SAW menyebut shoum sebagai junnah atau perisai.
Sebagian ulama menjelaskan, bahwa shoum menjadi perisai, yakni pencegah dari segala maksiat dan dosa. Ketika orang menjalankan shoum karena Allah, maka sudah tentu dia akan menjaganya dari segala yang merusak shoumnya. Ia akan menjauhkan diri dari ghibah, bicara kotor, menipu, apalagi minum khamr dan zina. Amat jauh kemungkinan orang yang shoum jatuh kedalam perbuatan-perbuatan maksiat yang dilarang oleh Allah. Maka shoum sangat efektif untuk membersihkan hati bersumber dari segala kotoran, dan mencegah masuknya noda kedalam hati. Karena noda yang mengotori hati bersumber dari dosa.
Oleh karena itu...wahai kaum muslimin sekalian...janganlah merusak shoum sebagai perisai dengan bicara kotor dan perbuatan cela yang lain. Maka jika ingin shoum kita bisa menjadi perisai dari neraka, jangan sampai kita merusaknya dengan maksiat dan dosa. Wallahul muwaffiq. (Abu Umar A.)